Pengaduan Masuk

13 Desember 2016

Saya mau mengadukan tentang layanan di puskesmas kepanjenkidul kota blitar yang beralamat di jalan ciliwung tanggung kota Blitar.
Saya di vonis dokter menderita TB paru, sehingga di rujuk ke puskesmas tempat tinggal untuk mendapatkan penanganan +obat TB. Ketika saya dikasih obat TB dokter tidak memberikan gambaran spesifik tentang bagaimana reaksi obat TB nantinya, beliau hanya memberikan wacana kalau obat harus diminum rutin sampai 6 bulan ke depan,,namun (entah itu peraturan dari puskesmas tsb atau memang peraturan pemerintah) saya disuruh mengambil obat seminggu sekali setiap hari selasa.
Seminggu pertama keluhan saya adalah perut sangat perih, ketika ambil obat di minggu ke dua saya berkonsultasi katanya saya disuruh minum obat Sebelum makan (pikir saya sudah obat dosis tinggi disuruh minum sebelum makan, laa ini aja sesudah makan perih nya mintak ampun bagaimana sebelum makan) dan akhirnya saya tetap meminum obat setelah makan karena saya pnya maag. Minggu kedua berjalan keluhan saya berbeda yaitu gatal" di seluruh badan dan jawaban petugasnya adalah ya begitu tahan saja (pikir saya waah org ini tidak tau bagaimana rasa nya) akhirnya terpaksa saya tahan. Minggu ke 3 berjalan gatal nya berubah menjadi biduran seperti terkena sengatan ulat bulu, dan itu sekujur tubuh,, hari ini saya mengadu ke puskesmas karena tidak tahan dengan gatalnya jawabannya adalah di suruh konsultasi ke bagian poli dokter BP disitu.

Sebagai masyarakat saya kecewa dengan pelayanan di puskesmas ini. Seharusnya pemerintah peka org" sakit TB seperti saya dijadwal setiap hari selasa mengambil obat. Seharusnya dalam pengambilan tsb didalam ruangan di pantau seorang dokter yg sudah pengalaman menangani TB. Bukan cuma tiap hari selasa ngambil obat sajaa. Jika ada pengaduan seperti saya petugas yg mengambilkan obat tidak tau apa apa sehingga melempar ke dokter umum di poli BP. (Wong setiap selasa aja loo ibaratnya seminggu sekali apa sih beratnya di dampingi dokter ahli saat pengambilan obat)
Kedua pemerintah mengeluarkan obat khusus untuk menangani pasien TB. Pemerintah tau kah kita (pasien) kira kira alergi apa tidak?? Harusnya pemerintah peka di tes dulu apakah ada reaksi alergi JIKA meminum obat tsb..
Jika kasus nya seperti saya bagaimana, sekujur tubuh bentol bentol, jika tidak diteruskan minum obat TB akan menyebabkan kekebalan trhdap obat tsb. Obat TB di minum selama 6bln. Apakah selama 6 bulan harus bentol bentol seperti ini...
Harus nya ada pendampingan medis khusus pemakai obat TB..dan dites terlebih dahulu apakah ada reaksi alergi atau tidak..


tanggapan :

14 Februari 2017

Terima kasih atas atensi Saudara terhadap pelayanan kesehatan masyarakat yang ada di Kota Blitar.
Terkait pesan pengaduan sudara Ida masih dalam proses, untuk menunggu jawaban dari dinas terkait, kiranya mohon bersabar dan dimaklumi.


DINAS KESEHATAN


20 Desember 2016

Terima kasih atas atensi Saudara terhadap pelayanan kesehatan masyarakat yang ada di Kota Blitar.
Terkait pesan pengaduan sudara Ida masih dalam proses, untuk menunggu jawaban dari dinas terkait, kiranya mohon bersabar dan dimaklumi.


ULPIM KOTA BLITAR